Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Bencana Iklim dalam Intensitas Besar di Indonesia

Kompas.com - 19/11/2009, 19:48 WIB

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Pakar lingkungan hidup dari Dewan Nasional Perubahan Iklim Amanda Katili mengatakan, ancaman terhadap bencana iklim di Indonesia dapat terjadi dalam intensitas yang lebih besar lagi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat petani, nelayan, pedesaan dan perkotaan.

Dampak yang lebih luas perubahan iklim tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia, keamanan pangan, kegiatan pembangunan ekonomi, pengelolaan sumberdaya alam dan infrastruktur fisik, katanya, pada diskusi peluncuran buku State of World Population 2009, Kamis (19/11) di Jakarta..

MenurutAmanda Katili, perubahan iklim yang sedang terjadi perlu disikapi dengan memperdalam pemahaman tentang proses kejadiannya secara ilmiah, baik penyebab maupun dampaknya terhadap manusia dan lingkungan kita. Dengan pemahaman tersebut dapat direncanak an upaya penyesuaian (adaptasi) dan pencegahannya (mitigasi). Strategi yang sifatnya terintegrasi di tiap sector sangatlah diperlukan. Bukan hanya di tingkat pusat tetapi terutama di tingkat daerah, mengingat berbagai dampak maupun upaya akan terjadi di tingkat daerah.

Sementara Zahidul Huque dari UNFPA , mengatakan negara berkembang hanya menyumbang tiga persen dari carbon footprint global, namun mereka yang paling rentan dan sudah menanggung beban dan efek dari perubahan iklim.

Iklim yang sulit diprediksi mempengaruhi produksi pangan, menghangatkan suhu laut mempengaruhi hasil perikanan, mengurangi akses terhadap air bersih. Juga meningkatkan penyebaran dan kematian karena malaria dan kasus demam berdarah, serta penyakit lain yang disebabkan oleh kekeringan dan banjir, katanya.

Pada bagian lain juga di jelaskan, bahwa sekitar 50 persen dari 240 juta penduduk Indonesia hidup dengan kurang dari 2 dollar AS per hari, sehingga sulit bagi mereka untuk melindungi diri dari dampak iklim yang berubah: peningkatan harga pangan, berkurangnya akses air bersih, layanan kesehatan ketika sakit, dan sebagainya  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau